Ilmu Akan Menjagamu
Bersama Pemateri :
Ustadz Abdullah Taslim
Ilmu Akan Menjagamu adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Keutamaan dan Kemuliaan Ilmu. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abdullah Taslim, M.A. pada Kamis, 27 Rabi’ul Akhir 1443 H / 02 Desember 2021 M.
Ceramah Agama Islam Tentang Ilmu Akan Menjagamu
Kita membahas tentang orang-orang yang merupakan pembawa ilmu. Terakhir kita telah bahas golongan kedua, yaitu orang-orang yang tunduk kepada kebenaran tapi ilmu itu belum matang/kuat dihati mereka. Mereka punya kemauan mengikuti kebenaran, mengikuti orang-orang yang berilmu, tapi ilmu mereka belum mendalam/kuat. Mereka ini adalah orang-orang yang selalu mengikuti dan bertaqlid kepada ahlul ilmi. Bagaimanapun juga mereka ini masih lebih baik dibandingkan yang berpaling sama sekali.
Disebutkan di sini tentang sifat mereka dari pernyataan sahabat Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu bahwa akan masuk keraguan didalam hatinya ketika pertama kali munculnya syubhat. Ini sangat berbahaya. Ketika ada kerancuan yang datang, maka pertama kali muncul bisa langsung membuat kebimbangan atau keraguan di hati hatinya. Ini disebabkan karena lemahnya ilmunya, kurangnya basirah (keyakinan yang kuat didalam hatinya), maka ketika muncul di hadapan hatinya kerancuan yang paling kecil sekalipun, ini akan memunculkan keraguan dan kebimbangan di dalam hatinya.
Tentu ini berbeda dengan orang yang mendalam ilmunya. Kalaupun datang menggoda hatinya berbagai macam syubhat (sampai pun sejumlah arus di lautan), maka ini tidak akan menghilangkan/menggoyahkan keyakinannya, dan tidak akan menimbulkan keraguan di dalam hatinya. Karena orang ini telah mendalam dalam ilmunya, maka syubhat atau guncangan kerancuan tadi tidak akan menggoyahkannya. Bahkan ketika datang syubhat menghampirinya, maka penjagaan tentara-tentara ilmu akan menolak syubhat sehingga syubhat terkalahkan dan terbelenggu (tidak berdaya merusak hati).
Ini bentuk penjagaan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sudah kita lewati pembahasan dari ucapan Ali bin Abi Thalib yang mengatakan:
العلم خير من المال؛ العلم يحرسك, وأنت تحرس المال
“Ilmu itu lebih utama daripada harta; ilmu akan menjagamu, sedangkan harta kamu yang harus menjaganya.”
Lihat: Keutamaan Ilmu dan Ahlinya
Maka kita butuh ilmu, karena dengan sebab ilmu ini Allah memberikan penjagaan kepada kita, Allah jadikan penjagaan di hati kita untuk melawan godaan setan dengan syubhat yang terus-menerus dilontarkannya setiap saat karena ingin merusak hati tersebut. Kalau penjagaan ilmu kurang, otomatis lama-kelamaan pasti ada pengaruhnya dalam hal merusak keimanan, menjadikan keraguan untuk merusak keyakinan manusia.
Ibnul Qayyim Rahimahullahu Ta’ala berkata bahwa syubhat adalah bisikan godaan yang datang kepada hati manusia untuk menghalangi hati itu dari menyingkap kebenaran. Aslinya kalau hati itu bersih, dipenuhi dengan ilmu dan iman, maka setiap adatang sesuatu akan bisa membedakan mana yang benar dan yang salah.
Abdullah bin Mas’ud berkata:
هلك من لم يكن له قلب يعرف به المعروف وينكر به المنكر
“Binasa, orang yang tidak memiliki hati yang dengan hati ini dia mengenal kebaikan sebagai kebaikan dan mengingkari kemungkaran sebagai keburukan.”
Kalau orang tidak punya hati yang seperti ini, maka dia akan binasa. Oleh karena itu kepekaan hati untuk membedakan mana yang haq dan batil inilah yang ingin dirusak oleh setan.
Ketika hati telah menyentuh hakikat ilmu yang mendalam (bashirah), maka syubhat tidak akan bisa mempengaruhinya, tidak akan bisa merusak kepekaannya untuk mudah mengenali kebenaran. Bahkan ilmu dan keyakinannya semakin kuat untuk menolak syubhat tersebut dan mengetahui kebatilannya.
Akan tetapi ketika hati belum menyentuh hakikat ilmu terhadap kebenaran, maka syubhat akan bisa menimbulkan keraguan di dalam hati ketika pertama kali datangnya.
Inilah keadaan hati manusia yang benar-benar harus perlu dijaga. Karena ini benteng pertahanan utama manusia. Ketika setan berhasil merebutnya, maka berarti dia akan bisa menguasai semua anggota badan manusia. Karena kita tahu kedudukan hati ibaratnya adalah seperti raja/penguasa dan semua anggota badan adalah rakyat atau bawahannya.
Kalau hamba ini segera memperbaiki hatinya (ketika datang syubhat), dia segera berlindung kepada Allah untuk menghilangkan pengaruh syubhat tersebut, maka ini masih baik keadaannya. Tapi kalau tidak, maka akan berturut-turut kemudian menimpa hatinya yang semacam syubhat tersebut. Sekali berhasil masuk ke hatinya, maka akan datang selanjutnya berturut-turut silih berganti berbagai macam syubhat untuk merusak hatinya. Sampai kemudian menjadikan dia ragu dengan keyakinannya yang benar tadi.
Inilah bagaimana syubhat dikatakan oleh para ulama sebagai penyakit hati yang paling dahsyat melebihi dahsyatnya penyakit syahwat. Karena kalau syahwat biasanya orang mengetahui kesalahannya, tapi kalau syubhat dianggap adalah kebenaran dan dianggap orang yang melakukannya sedang menegakkan agama. Contoh orang-orang Khawarij yang selalu melakukan perbuatan teror, orang-orang yang mencaci-maki dan memberontak kepada pemerintah, mereka menganggap ini adalah bagian dari berjihad dijalan Allah. Padahal ini adalah perbuatan buruk yang Islam berlepas diri darinya. Karena Islam tidak mengenal ajaran yang seperti itu. Tapi mereka menganggap ini adalah kebaikan besar. Makanya ini syubhat (ada kerancuan).
Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian dan simak penjelasan yang penuh manfaat ini..
Download MP3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/51142-ilmu-akan-menjagamu/